Perbandingan Sistem Cerdas Di 3 Negara Asia
Jepang
1. Robot Kecerdasan Buatan
Musio |
Negara Jepang yang sampai saat ini masih terdepan dalam dunia robot. Berbagai robot untuk membantu pekerjaan manusia telah diciptakan. Hal ini didukung oleh dana dari pemerintahan jepang dalam mendanai riset-riset yang mereka lakukan dalam perkembangan robot mereka. Pada bulan September 2012, Jepang juga telah berhasil memecahkan rekor dengan lahirnya evolta. Robot yang menjadi maskot perusahaan elektronik asal Jepang.
Penduduk kota
Metropolitan Tokyo, Naoki Asayama adalah pengguna pertama AI-enabled home
products yaitu robot bernama Musio yang dapat berbicara dengan bahasa
inggris.
Berkat AI, robot bisa melakukan percakapan sederhana dan bisa mengajarkan bahasa inggris sederhana untuk anak-anak. Dikembangkan oleh California AKTA Studi Startup, Musio menggunakan sistem AI yang terhubung melalui jaringan untuk melakukan percakapan.
Berkat AI, robot bisa melakukan percakapan sederhana dan bisa mengajarkan bahasa inggris sederhana untuk anak-anak. Dikembangkan oleh California AKTA Studi Startup, Musio menggunakan sistem AI yang terhubung melalui jaringan untuk melakukan percakapan.
Selain berbicara, Musio
bisa membuat lebih dari 15 ekspresi berbeda di wajahnya dan bisa menceritakan
lelucon. Musio adalah robot spesial karena dia mampu menjawab pertanyaan yang
relevan sesuai dengan konteks pembicaraan dan kita tidak pernah tahu jawaban
yang akan diberikan oleh Musio.
Sementara itu, Sharp mencoba memberi “pikiran” untuk peralatan rumah tangga menggunakan AI. Tujuan dari perusahaan adalah menciptakan robot sebagai asisten rumah tangga yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Robot berkomunikasi dengan AC, TV dan oven microwave di rumah, menganalisis riwayat penggunaan alat-alat rumah tangga dan menyarankan penggunanya tentang bagaimana mereka dapat mengoptimalkan penggunaannya.
Sementara itu, Sharp mencoba memberi “pikiran” untuk peralatan rumah tangga menggunakan AI. Tujuan dari perusahaan adalah menciptakan robot sebagai asisten rumah tangga yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Robot berkomunikasi dengan AC, TV dan oven microwave di rumah, menganalisis riwayat penggunaan alat-alat rumah tangga dan menyarankan penggunanya tentang bagaimana mereka dapat mengoptimalkan penggunaannya.
2. Robot Hotel
Salah satunya Hotel
Henn-na di Nagasaki, Jepang yang merupakan pelopor hotel dengan staf robot
pertama di dunia. Di hotel ini, pengunjung akan dilayani oleh seluruh staf yang
berupa robot mulai dari resepsionis, bellboy, sampai semua petugas hotel.
Di belakang meja
resepionis terdapat 3 robot yaitu robot gadis cantik humanoid yang
bekerja sebagai staf resepsionis, sebuah robot Dinosaurus mengenakan dasi
kupu-kupu dan topi bertugas sebagai bellboy dan yang terakhir robot multibahasa
akan menjelaskan kepada tamu bagaimana cara untuk
check-in dan masuk ke dalam kamar.
Di ruang ganti, sebuah
lengan robot digunakan untuk menyinmpan bagasi para tamu. Tidak ada kunci pintu
di hotel ini melainkan sensor wajah para tamu untuk bisa masuk ke dalam hotel.
Di dalam ruangan
terdapat sebuah robot berbentuk bunga tulip kecil yang berada di samping tempat
tidur dan ruang tamu. Robot tersebut dapat dijadikan asisten untuk mematikan
lampu, mengatur alarm di pagi hari sampai memberikan informasi cuaca harian.
Korea Selatan
1. Robot Menjadi Guru
Sebuah kota di Korea
Selatan, Daegu, memutuskan
untuk menjadikan robot sebagai guru di sekolah. Sementara ini baru ada 29 robot
yang mengajar di 19 sekolah dasar di sana, namun Daegu sendiri memiliki misi
untuk menghadirkan jumlah robot yang akan memenuhi 8.400 taman kanak-kanak di tahun 2013 nanti. Dengan
nama Engkey, robot
berbentuk bundar dengan tinggi 3,2 kaki ini memang didesain untuk mengajarkan
anak-anak di Daegu bahasa Inggris melalui berbagai pertanyaan dan musik. Semua
ini tentu saja untuk menghadirkan suasana ketertarikan yang lebih mendalam dari
anak-anak itu sendiri, membuat mereka lebih mudah mempelajari bahasa asing ini.
Yang membuatnya menarik
adalah, Engkey bukanlah sepenuhnya sebuah robot otomatis yang dapat berpikir
sendiri dan mengajar layaknya seorang guru manusia dengan kompleksitas
pemikirannya. Engkey sebenarnya hanyalah sebuah telepresence bot,
yang dikendalikan oleh para guru bahasa Inggris di Filipina. Dengan wajah guru
yang dibentuk menjadi CGI, komunikasi interaktif antara para siswa dan guru
yang saling berbeda negara itu mungkin dilakukan. Dan semuanya dapat dilakukan
seakan sebuah proses belajar-mengajar yang biasa saja. Satu buah robot yang
dikembangkan oleh Korea Institute of Science and Technology ini
bernilai kurang lebih US$ 1,4 juta.
2. Robot Avatar
Robot Avatar yang
diberi nama Method II diproduksi oleh Hankook Mirae Technology, sebuah
perusahaan yangb bergerak di bidang robotika di ibukota Seoul. Robot seberat
1,5 ton berukuran dua kali tinggi manusia jangkung itu dirancang dan diproduksi
oleh 30 insinyur muda. Ini adalah robot bipedal atau bergerak dengan dua
kaki seperti gerakan manusia.
Sejauh ini, Hankook
Mirae Technology tidak merinci pemanfaatan robot Avatar Method II itu. Pimpina
perusahaan robotika itu hanya menyebutkan, robot Avatar menjadi basis bagi
pengembangan beragam teknologi robotika di masa depan. Dengan itu, perusahaan
akan mampun mengembangkan beragam tipe dan ukuran robot bipedal.
Sejauh ini menurut Yang
Jin-Ho, Robot Avatar buatannya hanya akan digunakan di bidang hiburan. Seperti
digunakan dalam film, di taman-taman rekreasi atau di bidang konstruksi
bangunan dan industri sipil lainnya.
Namun juga terbuka
kemungkinan pemanfaatan robot Avatar raksasa itu untuk tujuan militer. Misalnya
untuk melakukan patroli dan pengamanan di zona demiliterisasi antara Korea
Selatan dan Korea Utara.
Indonesia
Menurut Managing
Director Lego Mikrobot, Bambang Rusli. Saat ini penerapan teknologi robot di
Indonesia secara umum di bidang industri masih sangat terbatas dan disebabkan
dua faktor yaitu tenaga ahli yang kurang dan biaya operasional yang mahal.
Dijelaskan, penerapan
teknologi robot di bidang pendidikan justru sudah cukup besar. Meskipun begitu,
penerapannya masih belum merata. Tenaga pengajar maupun infrastruktur
pendidikan Indonesia belum siap dengan penerapan teknologi robot. Teknologi robot saat
ini masih belum bisa diterapkan di Indonesia karena ketidaksiapan berbagai
faktor, misalnya faktor pengangguran yang masih tinggi. Secara financial,
Indonesia juga masih belum siap dengan cost (biaya) yang harus dikeluarkan
untuk penerapan teknologi tersebut, ujar Bambang.
Sedangkan Indonesia sendiri dalam penggunaan teknologi robot baru
bisa diimplementasikan pada robot security yang dipakai untuk menjinakan
bom-bom yang saat ini sedang marak terjadi dimana-mana. Cara kerja robot
penjinak bom tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke
dalam rumah target Robot ini mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan
benda. Dengan pergerakannya membopong kamera, robot ini memuluskan langkah
polisi dalam membekuk orang yang bersembunyi dalam rumah di tengah ladang
jagung yang berhawa dingin tersebut, yang diduga sebagai mastermind dari
serangkaian tindakan terror yang terjadi di Indonesia selama satu dekade
terakhir (termasuk terror bom yang terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW
Marriott, kawasan Mega kuningan, Jakarta 17 Juli lalu).
Indonesia memang masih melakukan perkembangan dalam teknologi robot, meskipun memang belum secanggih dengan negara-negara maju pada umumnya. Tetapi, dari negara maju tersebut Indonesia bisa banyak belajar dan dukungan pemerintah untuk mendanai dan memberikan fasilitas dalam perkembangan teknologi robot perlu ditingkatkan.
Sumber
Perbandingan Sistem Cerdas Di 3 Negara Asia
Reviewed by Fachry Hidayat
on
January 04, 2018
Rating:
No comments: